cara berbicara dengan baik saat interview

Saat menghadapi sebuah wawancara kerja, kemampuan berbicara dengan baik menjadi kunci kesuksesan. Bagaimana kita mengomunikasikan pemikiran, pengalaman, dan keahlian kita kepada pewawancara dapat mempengaruhi kesan yang kita tinggalkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan cara berbicara dengan baik saat interview.

Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara berbicara dengan baik saat interview. Kami akan membahas langkah-langkah yang perlu diambil sebelum, selama, dan setelah wawancara untuk meningkatkan kemampuan berbicara kita. Dengan mengikuti tips dan trik yang akan kami berikan, Anda akan lebih percaya diri dan berhasil menavigasi proses wawancara dengan baik.

Persiapan Sebelum Wawancara

Sebelum menghadapi wawancara, persiapan yang matang sangat penting. Hal ini meliputi penelitian tentang perusahaan, mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan umum, dan mengasah keterampilan berbicara. Dalam sesi ini, kami akan membahas langkah-langkah persiapan yang perlu Anda ambil untuk berbicara dengan baik saat interview.

1. Penelitian tentang Perusahaan

Langkah pertama dalam persiapan wawancara adalah melakukan penelitian tentang perusahaan yang akan Anda wawancarai. Cari tahu sebanyak mungkin tentang visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan tersebut. Juga, pelajari tentang produk atau layanan yang mereka tawarkan, serta proyek atau inisiatif terbaru yang sedang mereka lakukan. Informasi ini akan membantu Anda memahami konteks perusahaan dan menghubungkan pengalaman dan keterampilan Anda dengan kebutuhan mereka.

2. Persiapkan Jawaban untuk Pertanyaan Umum

Ada beberapa pertanyaan umum yang sering muncul dalam wawancara kerja. Persiapkan jawaban Anda sebelumnya untuk pertanyaan seperti “ceritakan tentang diri Anda,” “apa kelebihan dan kelemahan Anda,” dan “apa yang membuat Anda tertarik dengan perusahaan ini.” Pikirkan jawaban yang jelas, terstruktur, dan relevan dengan posisi yang Anda lamar.

3. Latihan Berbicara

Latihan berbicara adalah langkah penting dalam mempersiapkan kemampuan berbicara Anda. Praktikkan jawaban Anda untuk pertanyaan umum dan pertanyaan yang mungkin muncul berdasarkan pengalaman dan keahlian yang Anda miliki. Latihan ini membantu Anda menjadi lebih percaya diri dan terampil dalam menyampaikan informasi dengan jelas dan terstruktur.

Mengatur Bahasa Tubuh yang Tepat

Bahasa tubuh dapat memberikan pesan yang kuat saat berbicara. Dalam sesi ini, kami akan membahas pentingnya mengatur bahasa tubuh yang tepat, termasuk kontak mata, sikap tubuh, dan gerakan tangan. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana menghindari bahasa tubuh yang mengirimkan kesan negatif.

1. Kontak Mata

Kontak mata yang baik menunjukkan kepercayaan diri dan ketertarikan dalam percakapan. Selama wawancara, pastikan Anda melihat pewawancara dalam mata saat berbicara atau mendengarkan. Hindari melihat ke bawah atau mengalihkan pandangan Anda ke arah lain, karena dapat memberikan kesan kurang percaya diri atau tidak berminat.

2. Sikap Tubuh

Sikap tubuh yang baik adalah sikap yang menunjukkan kepercayaan diri dan keterlibatan dalam percakapan. Pastikan Anda duduk dengan tegak, punggung lurus, dan bahu terbuka. Hindari sikap yang terlalu kaku atau terlalu santai. Jaga agar sikap tubuh Anda terlihat profesional dan bersemangat.

3. Gerakan Tangan

Gerakan tangan yang disengaja dapat membantu memperkuat pesan yang Anda sampaikan. Gunakan gerakan tangan yang terkendali dan sesuai dengan konteks percakapan. Hindari gerakan yang berlebihan atau tidak terkendali, karena dapat mengalihkan perhatian pewawancara.

Menggunakan Bahasa yang Tepat dan Jelas

Pemilihan kata dan kejelasan dalam berbicara juga sangat penting saat interview. Dalam sesi ini, kami akan membahas bagaimana menggunakan bahasa yang tepat dan jelas, menghindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau terlalu teknis. Kami juga akan memberikan tips untuk meningkatkan kejelasan berbicara Anda.

1. Gunakan Bahasa yang Tepat

Pilih kata-kata yang tepat dan relevan dengan konteks wawancara. Hindari penggunaan kata-kata yang terlalu formal atau terlalu informal. Sesuaikan bahasa Anda dengan perusahaan yang Anda wawancarai. Misalnya, jika Anda melamar di perusahaan kreatif, gunakan bahasa yang lebih santai dan kreatif. Namun, jika Anda melamar di perusahaan konservatif, gunakan bahasa yang lebih formal dan profesional.

2. Hindari Penggunaan Kata-kata Ambigu

Hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau dapat menimbulkan penafsiran yang salah. Pastikan pesan yang Anda sampaikan jelas dan dapat dipahami oleh pewawancara. Jika ada istilah teknis yang perlu Anda gunakan, pastikan Anda menjelaskannya dengan jelas agar tidak menimbulkan kebingungan.

3. Tingkatkan Kejelasan Berbicara

Kejelasan berbicara adalah kunci dalam menyampaikan informasi dengan efektif. Berbicaralah dengan tenang dan perlahan, jangan terburu-buru. Gunakan intonasi yang tepat dan jeda yang sesuai untuk memberikan penekanan pada poin penting. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, mintalah klarifikasi sebelum menjawab.

Mendengarkan dengan Aktif

Mendengarkan dengan aktif adalah keterampilan penting yang juga perlu diperhatikan dalam wawancara. Dalam sesi ini, kami akan membahas mengapa mendengarkan dengan aktif penting, bagaimana melakukannya dengan baik, dan bagaimana memberikan tanggapan yang tepat setelah mendengarkan pertanyaan dari pewawancara.

1. Pentingnya Mendengarkan dengan Aktif

Mendengarkan dengan aktif menunjukkan rasa hormat dan ketertarikan terhadap pewawancara. Ini juga membantu Anda memahami pertanyaan atau instruksi dengan baik. Dengan mendengarkan dengan aktif, Anda dapat memberikan tanggapan yang relevan dan terstruktur.

2. Cara Melakukan Mendengarkan dengan Aktif

Untuk mendengarkan dengan aktif, fokuskan perhatian sepenuhnya pada pewawancara. Jangan terganggu oleh pikiran atau gangguan eksternal. Dengarkan dengan seksama dan jangan ragu untuk meminta klarifikasi jika ada yang tidak Anda pahami. Berikan isyarat non-verbal yang menunjukkan bahwa Anda sedang mendengarkan, seperti menganggukkan kepala atau mengangguk.

3. Memberikan Tanggapan yang Tepat

Setelah mendengarkan pertanyaan, berikan tanggapan yang relevan dan terstruktur. Jika pertanyaan membutuhkan waktu untuk dipikirkan, jangan takut untuk meminta waktu sejenak untuk merenungkan jawaban Anda. Pastikan tanggapan Anda berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan dan sampaikan dengan jelas dan terstruktur.

Mengontrol Kecepatan Berbicara

Kecepatan berbicara yang tepat adalah kunci untuk memastikan pewawancara dapat mengikuti apa yang kita katakan. Dalam sesi ini, kami akan membahas pentingnya mengontrol kecepatan berbicara, bagaimana menghindari berbicara terlalu cepatatau terlalu lambat, dan bagaimana mencapai kecepatan yang ideal.

1. Hindari Berbicara Terlalu Cepat

Terkadang, kecemasan dapat membuat kita cenderung berbicara terlalu cepat. Namun, berbicara terlalu cepat dapat membuat pewawancara sulit mengikuti apa yang kita katakan. Untuk menghindari ini, cobalah untuk bernafas secara teratur dan sadari kecepatan berbicara Anda. Jika Anda merasa terburu-buru, berhenti sejenak, dan berbicaralah dengan lebih perlahan dan jelas.

2. Jaga Kecepatan yang Konsisten

Menjaga kecepatan berbicara yang konsisten penting agar pewawancara dapat mengikuti alur pembicaraan. Jangan terburu-buru saat menjawab pertanyaan atau menceritakan pengalaman Anda, tetapi juga jangan terlalu lambat sehingga pewawancara kehilangan minat. Praktikkan kecepatan berbicara Anda sebelum wawancara agar Anda dapat memahami kecepatan yang tepat untuk Anda.

3. Berikan Jeda yang Tepat

Memberikan jeda yang tepat saat berbicara juga penting dalam mengontrol kecepatan berbicara. Jeda memberikan waktu bagi pewawancara untuk memproses informasi yang Anda sampaikan. Gunakan jeda singkat setelah poin penting atau saat beralih ke topik baru. Jeda juga memberikan kesan bahwa Anda berpikir sebelum memberikan jawaban, menunjukkan kecermatan dan kesadaran Anda dalam berbicara.

Menghindari Kata-kata yang Tidak Diperlukan

Penggunaan kata-kata yang tidak diperlukan dapat mengganggu alur pembicaraan dan membuat pesan kita terlihat tidak jelas. Dalam sesi ini, kami akan membahas bagaimana menghindari kata-kata yang tidak perlu dan fokus pada informasi yang relevan dan penting.

1. Bersikap Singkat dan Padat

Bersikap singkat dan padat adalah kunci untuk menghindari penggunaan kata-kata yang tidak perlu. Sampaikan informasi Anda dengan jelas dan langsung ke intinya. Hindari pengulangan atau pengulangan kata yang tidak perlu. Pikirkan terlebih dahulu apa yang ingin Anda sampaikan dan pilih kata yang paling tepat untuk menyampaikan pesan Anda dengan efektif.

2. Hindari Filler Words

Filler words seperti “eh”, “uh”, atau “ehm” sering digunakan saat kita berbicara tanpa sadar. Namun, penggunaan filler words dapat mengganggu alur pembicaraan dan memberikan kesan ketidakpastian atau kurangnya pemikiran yang matang. Untuk menghindari penggunaan filler words, berlatihlah untuk menjadi lebih sadar saat berbicara dan berhenti sejenak jika Anda merasa akan menggunakan filler words.

3. Fokus pada Informasi yang Relevan

Saat berbicara dalam wawancara, penting untuk fokus pada informasi yang relevan dengan pertanyaan atau topik yang sedang dibahas. Hindari penggunaan kata-kata atau informasi yang tidak terkait dengan pertanyaan atau topik tersebut. Pikirkan terlebih dahulu apa yang ingin Anda sampaikan dan pastikan setiap kata yang Anda ucapkan memiliki nilai dan relevansi.

Mengatasi Kebiasaan Berbicara yang Buruk

Kebiasaan berbicara yang buruk dapat mengganggu kesan yang kita tinggalkan dalam wawancara. Dalam sesi ini, kami akan membahas beberapa kebiasaan berbicara yang perlu dihindari, seperti penggunaan filler words, mengulang-ulang kata, atau menggunakan bahasa yang terlalu informal.

1. Hindari Penggunaan Filler Words

Filler words seperti “uh” atau “ehm” sering digunakan sebagai isyarat ketidakpastian atau ketidakyakinan dalam berbicara. Untuk menghindari penggunaan filler words, berlatihlah untuk menjadi lebih sadar saat berbicara dan berhenti sejenak jika Anda merasa akan menggunakan filler words. Jika Anda butuh waktu untuk berpikir, lebih baik diam sejenak daripada mengisi keheningan dengan filler words.

2. Hindari Mengulang-ulang Kata

Mengulang-ulang kata yang sama dalam satu kalimat atau dalam percakapan dapat memberikan kesan ketidaktelitian atau kurangnya variasi dalam berbicara. Cobalah untuk menggunakan sinonim atau variasi kata yang memiliki arti yang sama untuk menghindari pengulangan kata. Jika Anda merasa terjebak dalam pengulangan kata, berhenti sejenak, dan berpikir tentang kata alternatif yang dapat Anda gunakan.

3. Gunakan Bahasa yang Tepat dan Formal

Gunakan bahasa yang tepat dan formal saat berbicara dalam wawancara. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu informal atau slang yang dapat memberikan kesan kurang profesional. Gunakan kosakata yang tepat dan hindari penggunaan frasa atau ungkapan yang terlalu santai. Berbicaralah dengan bahasa yang sesuai dengan lingkungan kerja yang Anda lamar.

Mengajukan Pertanyaan dengan Tepat

Mengajukan pertanyaan yang tepat dapat menunjukkan minat dan pemahaman kita terhadap perusahaan. Dalam sesi ini, kami akan membahas bagaimana mengajukan pertanyaan yang relevan dan cerdas, serta menghindari pertanyaan yang terlalu umum atau terlalu pribadi.

1. Pertimbangkan Konteks dan Informasi yang Sudah Diberikan

Saat mengajukan pertanyaan, pertimbangkan konteks wawancara dan informasi yang sudah diberikan oleh pewawancara. Hindari mengajukan pertanyaan yang sudah dijelaskan sebelumnya atau terlalu umum. Pikirkan pertanyaan yang menunjukkan minat dan pemahaman Anda terhadap perusahaan atau posisi yang Anda lamar.

2. Ajukan Pertanyaan yang Relevan dengan Perusahaan atau Industri

Mengajukan pertanyaan yang relevan dengan perusahaan atau industri dapat menunjukkan minat dan pengetahuan Anda tentang bidang tersebut. Misalnya, Anda dapat bertanya tentang tren terkini dalam industri, proyek atau inisiatif terbaru yang perusahaan sedang lakukan, atau prospek karir di perusahaan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan bahwa Anda serius dalam mengembangkan diri dan berkontribusi dalam lingkungan kerja yang Anda lamar.

3. Hindari Pertanyaan yang Terlalu Pribadi atau Sensitif

Hindari mengajukan pertanyaan yang terlalu pribadi atau sensitif, seperti gaji atau status perkawinan pewawancara. Pertanyaan-pertanyaan ini tidak relevan dengan wawancara kerja dan dapat memberikan kesan kurang sopan atau tidak menghargai privasi pewawancara. Fokuslah pada pertanyaan yang berkaitan dengan perusahaan atau posisi yang Anda lamar.

Mengelola Ketegangan dan Gelisah

Ketegangan dan gelisah dapat mempengaruhi kemampuan berbicara kita dalam wawancara. Dalam sesi ini, kami akan memberikan tips tentang bagaimana mengelola ketegangan dan gelisah sebelum dan selama wawancara, sehingga kita dapat berbicara dengan lebih baik dan lebih percaya diri.

1. Persiapan yang Matang

Persiapan yang matang dapat membantu mengurangi ketegangan dan gelisah sebelum wawancara. Persiapkan jawaban Anda untuk pertanyaan umum, latih keterampilan berbicara Anda, dan cari tahu tentang perusahaan tersebut. Semakin siap Anda, semakin percaya diri Anda akan menjadi.

2. Melakukan Peregangan dan Pernafasan

Peregangan dan pernafasan dapat membantu mengurangi ketegangan dan gelisah dalam tubuh. Sebelum wawancara, lakukan gerakanperegangan ringan untuk mengendurkan otot-otot Anda. Lakukan juga teknik pernafasan dalam yang dalam dan perlahan untuk menenangkan pikiran dan tubuh Anda. Mengatur pernapasan dengan baik dapat membantu Anda tetap tenang dan fokus saat wawancara berlangsung.

3. Gunakan Teknik Relaksasi

Ada berbagai teknik relaksasi yang dapat Anda gunakan untuk mengurangi ketegangan dan gelisah sebelum dan selama wawancara. Contohnya adalah meditasi, visualisasi positif, atau mendengarkan musik yang menenangkan. Cari tahu teknik relaksasi mana yang paling efektif bagi Anda dan gunakan sebelum wawancara untuk membantu Anda tetap tenang dan percaya diri.

Melakukan Follow-Up Setelah Wawancara

Setelah wawancara selesai, melakukan follow-up dapat meningkatkan kesan yang kita tinggalkan. Dalam sesi ini, kami akan membahas bagaimana melakukan follow-up yang efektif, termasuk mengirimkan email ucapan terima kasih dan memperbarui pewawancara tentang perkembangan terkait.

1. Kirim Email Ucapan Terima Kasih

Setelah wawancara, kirimkan email ucapan terima kasih kepada pewawancara sebagai tanda penghargaan atas kesempatan yang diberikan. Dalam email, sampaikan rasa terima kasih Anda atas waktu yang diberikan kepada Anda dan ungkapkan minat Anda yang kuat terhadap perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Juga, jelaskan bagaimana pengalaman dan keterampilan Anda dapat berkontribusi pada perusahaan tersebut.

2. Perbarui Pewawancara tentang Perkembangan Terkait

Jika ada perkembangan terkait, seperti menerima tawaran kerja dari perusahaan lain atau mengikuti pelatihan yang relevan, beri tahu pewawancara. Ini menunjukkan komitmen Anda dan minat Anda yang kuat terhadap perusahaan tersebut. Juga, berikan informasi tambahan yang relevan yang mungkin belum Anda sampaikan selama wawancara.

3. Tetap Profesional dan Sopan

Saat melakukan follow-up, penting untuk tetap profesional dan sopan. Gunakan bahasa yang sopan dan hindari tekanan atau permintaan yang tidak pantas. Ingatlah bahwa follow-up adalah kesempatan untuk memperkuat kesan positif Anda, jadi pastikan setiap komunikasi yang Anda kirimkan mencerminkan kesopanan dan profesionalisme.

Dalam rangka mencapai kesuksesan dalam wawancara, kemampuan berbicara dengan baik sangat penting. Dengan mengikuti panduan lengkap ini, Anda akan dapat meningkatkan kemampuan berbicara Anda dan membuat kesan yang positif kepada pewawancara. Ingatlah untuk selalu bersiap, mengatur bahasa tubuh yang tepat, menggunakan bahasa yang jelas, dan mendengarkan dengan aktif. Semoga sukses dalam wawancara Anda!